a. Posisi pasar dan potensi konstruksi di Indonesia saat ini memiliki potensi pasar konstruksi terbesar di ASEAN dengan perkiraan mencapai 60-70 persen dari keseluruhan nilai pasar ASEAN. Pertumbuhannya yang cepat membuat sektor konstruksi menjadi penyumbang pendapatan nasional terbesar, sekitar 10%. Terhitung pada 2014-2019, nilai pasar konstruksi Indonesia diperkirakan mencapai Rp 5.000 triliun. Potensi ini membuat Indonesia menjadi pasar tunggal yang menarik menjelang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015. Indonesia membuktikan pertumbuhan pesat dikonstruksinya.
b. Wilayah Selatan Sumatera dan sekitarnya akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar Pulau Jawa sejalan dengan rencana percepatan pembangunan Jalan Tol Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang-Tanjung Api Api (MBBPT) sepanjang 434 km. Dengan percepatan pembangunan infrastruktur jalan ini bakal memberi dampak signifikan terhadap munculnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar Jawa.
c. Kesipan Tenaga Kontruksi saat ini yang dilakukan oleh Indonesia berdasarkan rencana strategis pemerintah untuk menghadapi MEA / AEC, antara lain :
- Penguatan Daya Saing Ekonomi
Pemerintah meluncurkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). MP3EI merupakan perwujudan transformasi ekonomi nasional dengan orientasi yang berbasis pada pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan.
- Penguatan Sektor UMKM
Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan UMKM di Indonesia, pihak Kadin mengadakan beberapa program, antara lainnya adalah ‘Pameran Koperasi dan UKM Festival’, yang diikuti oleh 463 KUKM. Yang bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk UKM yang ada di Indonesia dan juga sebagai stimulan bagi masyarakat untuk lebih kreatif lagi dalam mengembangkan usaha kecil serta menengah. Selain itu, persiapan Indonesia dari sektor Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) untuk menghadapi MEA 2015 adalah pembentukan Komite Nasional Persiapan MEA 2015, yang berfungsi merumuskan langkah antisipasi serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan KUKM mengenai pemberlakuan MEA, dan Kementerian Koperasi dan UKM untuk membantu pelaku KUKM menyongsong era pasar bebas ASEAN itu, antara lain peningkatan wawasan pelaku KUKM terhadap MEA, peningkatan efisiensi produksi dan manajemen usaha, peningkatan daya serap pasar produk KUKM lokal, penciptaan iklim usaha yang kondusif, Kementrian Koperasi dan UKM melakukan pembinaan dan pemberdayaan KUKM yang diarahkan pada peningkatan kualitas dan standar produk, agar mampu meningkatkan kinerja KUKM untuk menghasilkan produk-produk yang berdaya saing tinggi.
- Perbaikan Infrastruktur
Dalam rangka mendukung peningkatan daya saing sektor riil, selama tahun 2010 telah berhasil dicapai peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur seperti prasarana jalan, perkeretaapian, transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara, komunikasi dan informatika, serta ketenagalistrikan :
1. Perbaikan Akses Jalan dan Transportasi
2. Perbaikan dan Pengembangan Jalur TIK
3. Perbaikan dan Pengembangan Bidang Energi Listrik.
- Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Salah satu jalan untuk meningkatkan kualitas SDM adalah melalui jalur pendidikan. Selain itu, dalam rangka memberikan layanan pendidikan yang bermutu, pemerintah telah membangun sarana dan prasarana pendidikan secara memadai, termasuk rehabilitasi ruang kelas rusak berat.
- Reformasi Kelembagaan dan Pemerintahan
Dalam rangka mendorong Percepatan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, telah ditetapkan strategi nasional pencegahan dan pemberantasan korupsi jangka panjang 2012-2025 dan menengah 2012-2014 sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk pelaksanaan aksi setiap tahunnya. Upaya penindakan terhadap Tindak Pidana Korupsi (TPK) ditingkatkan melalui koordinasi dan supervisi yang dilakukan oleh KPK kepada Kejaksaan dan Kepolisian.
d. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) adalah sebuah agenda integrasi ekonomi negara-negara ASEAN yang bertujuan untuk menghilangkan, jika tidak, meminimalisasi hambatan-hambatan di dalam melakukan kegiatan ekonomi lintas kawasan, misalnya dalam perdagangan barang, jasa, dan investasi. Dampaknya di Indonesia tentang MEA, Persaingan tenaga kerja akan semakin ketat menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN atau Pasar Bebas ASEAN tahun 2015. Dan Persaingan di bursa tenaga kerja akan semakin meningkat menjelang pemberlakuan pasar bebas Asean.
e. Persiapan diri saya dengan membekali diri dengan kemampuan yang kompeten. Yang dapat mampu bersaing dengan yang lainnya untuk menjadi seorang tenaga kerja yang handal dibutuhkan persiapan yang matang dengan memperbanyak belajar dari berbagai sumber. Dan pantan menyerah dalam menghadapi kesulitan.
f. Pertumbuhan tenaga kerja kontruksi di Indonesia yang minim dan semakin berkurang karena banyak faktor keahlian, pengalaman, dan SDM. Indonesia harus memperkuat penyeleksian bagi para Insinyur ataupun Sarjana Teknik disaat ini, Dengan ditingkatkannya kemampuan dengan diadakannya penelitian, pelatihan, percobaan, dan ditingkatkannya SDM dan harus mempunyai sertifikat tenaga ahli.
Sumber : Alihassanal77.blogspot.co.id

Tidak ada komentar:
Posting Komentar